Rabu, 01 Mei 2013

MASSAGE


BAB I
A. SEJARAH MASSAGE
Data pasti siapa penemu sport massage pertama kali tidak diketahui, berkembang dibanyak negara seperti Cina, India, Yunani, Mesir dan banyak negara lain sehingga berkembang sampai menjadi kebudayaan yang tinggi.
Dalam perkembangannya tidak hanya berfungsi sebagai sarana pemeliharaan tubuh saja tetapi juga sebagai terapi pengobatan. Pertamakali sport massage diperkenalkan dan diaplikasikan untuk para olahragawan adalah negara Yunani dengan maksud untuk menjaga tingkat kebugaran para olahragawan. Di Cina sekitar tahun 3000 SM khususnya dunia kedokteran tradisional, sport massage bertujuan untuk mengaktifkan sirkulasi darah dan hormonal, sebagai alat penenang (sedative), perangsang persyarafan dan sebagai sarana pengobatan bermacam penyakit. Di Mesir kuno masih tercatat didinding bahwa massage merupakan metode pengobatan penyakit atau luka akibat kecelakaan atau peperangan (tercatat pada dokumen raja Fir’aun di relief, papyrus dan pada dinding gambar). Herodicos seorang dokter dan pesenam Yunani menceritakan tentang pengaruh senam pengobatan dan latihan fisik serta massage dengan tujuan menyehatkan jiwa dan raga.
Hipocrates seorang dokter dalam kedokteran modern mengenal dan mempelajari sport massage pada Herodicos dan menulis tentang pengaruh sport massage pada system fisiologis tubuh khususnya pada pasien luksasi / keseleo, fraktur / patah tulang dan pasien lain serta sport massage akan membuat system persendian akan menjadi kuat dan kemudahan untuk memobilisasi / menggerakkan persendian yang kaku. Para dokter Yunani menggunakan sport massage untuk mempersiapkan fisik olahragawan sebelum bertanding dan untuk melawan tingkat kelelahan setelah latihan fisik yang berat. 

Massage di Indonesia
            Sebelum Perang Dunia II sudah ada orang Indonesia yang belajar massage dari orang belanda.
Pada zaman merdeka, terdorong oleh penyelenggaraan Asian Games yang membutuhkan tenaga ahli massage, telah diadakan pendidikan khusus ahli massage di Surakarta, Bandung dan Semarang.








BAB II
A.  DEFINISI
            Sport Massage merupakan teknik memijat / melulut dengan tangan (manipulasi) pada bagian tubuh yang lunak dengan prosedur manual ataupun mekanik yang dilaksanakan secara metodik dan ritmis dengan tujuan untuk menghasilkan efek-efek fisiologis , profilaktik dan terapeutik / pengobatan pada tubuh. Manipulasi ini dilakukan secara sistematis dan berurutan sesuai dengan anatomi tubuh manusia yaitu dari permukaan otot kearah dalam bagian tubuh yang lunak /mucous dan jaringan dibawah kulit (konjunktiva) dan lapisan lemak, perototan, pembuluh darah, jaringan persyarafan periferis/ syaraf tepi dan jaringan lain serta organ tubuh bagian dalam. 
Ada dua macam prosedur sport massage , secara manual dan mekanik.:
1. Prosedur sport massage manual, merupakan manipulasi sport massage yang dikenal dengan bermacam-macam gerakan tangan pada permukaan tubuh dengan tekanan gerakan kearah dalam yaitu menekan , memeras, pukulan, goncangan , getaran dan manipulasi lain pada jaringan dan pada segmen . Prosedur manual ini merupakan prosedur yang sangat tua , tersebar dan paling banyak digunakan karena dengan gerakan tangan manusia akan lebih mudah menyesuaikan diri dengan struktur anatomi tubuh dan gerakan tangan ini akan lebih sempurna dibandingkan dengan gerakan alat mesin.
2.  Prosedur sport massage mekanik , ini dilakukan gerakan sport massage dengan bantuan gerakan mesin pemijat . Bagaimanapun bagusnya alat massage / mesin pemijat tersebut tingkat adaptasi dengan struktur tubuh manusia akan tidak sama dengan gerakan tangan secara manual.
B.  TUJUAN MASAAGE
       Pada dasarnya massage bertujuan untuk :
1.      Memperbaiki sirkulasi
2.      Membantu absorpsi ( penyerapan )
3.      Ekskresi ( pengeluaran )
4.      Memperlancar distribusi energi dan nutrisi ke dalam jaringan.
5.      Memperbaiki tonus otot dan fungsi syaraf
6.      Terapi.
Dipandang dari kepentingan olahraga maka massage bertujuan mendapatkan geraka-gerakan yang normal dengan menyembuhkan gerakan-gerakan yang tidak normal.
C. PENGARUH MASSAGE
Massage mempunyai pengaruh tertentu terhadap jaringan tubuh seperti : kulit, jaringan konjunktiva, elemen alat penyokong dan alat gerak, sirkulasi darah dan lymphe, sistem persyarafan, jaringan dalam dan organ dalam. Efek massage terhadap jaringan bersifat mekanis,reflektoris, dan khemis.
1). Efek Mekanis,
       Dengan tehnik ini akan menyebabkan terjadinya penggosongan dan pengisian pembuluh vena   
       dan lymphe, sehingga membantu ekskresi dan pemberian nutrisi dan O2 ke dalam jaringan.
2). Efek Reflektoris
       Menimbulkan pacuan terhadap syaraf peredaran darah yang menimbulkan proses vasso
       dilatasi lokal sehingga memperlancar peredaran darah
3). Efek Khemis
       Menyebabkan terbebasnya suatu zat sejenis histamine yang member efek dilatasi terhadap
       pembukluh darah kapiler
1. Pengaruh terhadap peredaran darah dan lympe
·         Mendorong aliran darah pada pembuluh vena menuju ke jantung.
·         Membantu proses penyerapan dan pembuangan sisa-sisa metabolisme dari dalam jaringan.
·         Memperlancar distribusi nutrisi dan O2.
·         Memperlancar mengalirnya cairan lymphe dari pembuluh-pembuluh kecil kepada pembuluh yang lebih besar melaui kelenjar-kelenjar lymphe menuju ke ductus dan masuk ke dalam peredaran darah.
2. Pengaruh massage terhadap kulit
·         Dapat melonggarkan pelekatan dan menghilangkan penebalan-penebalan kecil yang terjadi pada jaringan-jaringan di bawah kulit.
·         Memperbaiki penyerapan.
·         Menyebabkan kulit menjadi halus dan elastis serta bersih.
3. Pengaruh massage terhadap jaringan otot
·         Mempercepat pengosongan dan pengisian cairan sehingga memperlancar sirkulasi dan pembebasan sisa-sisa pembakaran.
·         Membatu mempercepat proses penyembuhan / suplai darah terhadap jaringan
4. Pengaruh massage terhadap pekerjaan syaraf
·         Memberikan rangsangan terhadap syaraf sensible dan motorik
·         Menghilangkan/mengurangi rasa sakit
·         Memelihara kondisi syaraf














BAB III
A.  Indikasi Massage
            Massage umumnya dianjurkan setelah bekerja berat karena samngat besar manfaatnya dalam membantu mengembalikan tubuh dalam keadaan pulih. Massage membantu menghilangkan kelelahan, biasanya dilakukan kepada seluruh tubuh dalam waktu yang cukup lama kira-kira 1 jam.
            Dalam dunia olahraga, massage telah menjadi sebagian upaya pemeliharaan kondisi para olahragawan pada masa latihan, sebelum pertandingan, masa pertandingan dan sesudah pertandingan
B.  Kontra Indikasi Massage
            Dalam keadaan tertentu massage tidak boleh dilakukan, biasanya menyangkut :
1.      Atas nasehat dokter
2.      Dalam keadaan kena infeksi menular
3.      Suhu tubuh meningkat tinggi karena infeksi
4.      Dalam keadaan sakit berat
5.      Menderita penyakit yang berkenaan denga pembuluh darah.
6.      Mempunyai jenis penyakit syaraf
7.      Menderita penyakit haemophilia
8.      Menderita penyakit kulit yang dapat menyebabkan meluasnya infeksi kulit
9.      Patah tulang yang baru sembuh
10.  Menderita penyakit tumor atau kanker
11.  Sedang datang bulan atau pada hamil muda
12.  Peradangan usus buntu
13.  Menderita tekanan darah tinggi, penyakit jantung dan paru-paru.

















BAB IV
TEHNIK MASSAGE

A. Manipulasi massage
            Manipulasi adalah pegangan atau cara melakukan pijstsn gosokan dan lain-lain. Berbagai pegangan massage :
    1. Stroking ( effleurage ), artinya urutan atau elusan :
·           Superfisical stroking ( elusan lembut terhadap permukaan kulit )
·           Deep stroking ( mengurut atau menggerus )
·           Medium stroking
    2. Compression, artinya perasaan :
·           Kneading atau petrissage ( mengadoni atau memijat )
·           Wringing ( memeras )
·           Rolling ( menggeser )
·           Walken ( menekan )
    3. Frictions, artinya gosokan/ gerusan :
·           Spiral
·           Circulary
·           Rotary
Gerusan adalah maniupulasi dengan gerakan putaran spiral dari bawah keatas bolak-balik. Menurut letak dan tempat bagian badan, maka gerusan manipulasi ini dapat dilakukan dengan bermacam-macam variasi, dengan menggunakan ujung-ujung jari, ibu jari atau genggaman. Manipulasi gerusan diutamakan pada persendian. Untuk menambah berat tekanan gerusan maka tangan satu diletakkan di atas lainnya. Untuk mencapai lapisan yang lebih dalam lagi dapat digunakan sendi ibu jari (interphalanges) dan jari lainnya menggenggam. Gerusan dapat digunakan sebagai alat untuk mengetahui bagian yang tidak normal.
          3.1    Tujuan
Memperbaiki sirkulasi dari lekatan-lekatan dengan jaringan di bawahnya.Menghilangkan zat kelelahan. Meningkatkan kemampuan gerak dari jaringan-jaringan.Secara mekanis dapat mempengaruhi jaringan ikat, meregangkan dan memisahkan dari serat-serat, dengan demikian pelekatan-pelekatan lemak fibrotik yang terjadi pada jaringan subkutan dan lapisan otot superficial dapat dihancurkan/ dihilangkan.
          3.2    Pengaruh Fisiologis
Baik secara mekanik atau reflektoris dapat mempengaruhi jaringan lunak untuk melatih dan memperbesar elastisitas jaringan. Melancarkan aliran darah lokal.Merangsang pergantian nutrisi. Menimbulkan hyperaemi.
          3.3    Pengaruh Therapeutis
(a)  Merangsang proses penyembuhan pada jarigan yang rusak (regenerasi) yang diakibatkan karena post operative atau post traumatic, 
(b) dapat diberikan pada cedera traumatic, terkilir, sprain, strain, robek otot atau tendon, infiltrasi cairanseros atau haemoragi dalam persendian dan jaringan periartikuler.
    4. Tapotemant, artinya pukulan :
·           Hacking ( mencincang dengan pinggir luar telapak tangan atau jari-jari uang terbuka )
·           Beating ( memukul dengan kepalan bagian bawah )
·           Clapping ( memukul dengan telapak jari )
·           Cupping ( memukul dengan telapak tangan dicekungkan )
·           Typing ( mengetik dengan kelima jari-jari )
·           Spatting ( menciprat dengan jari )
·           Chucking ( menjepit dan melepaskan bergantian )
Manipulasi ini terutama diberikan untuk masase olahraga, merupakan gerakan pukulan ringan dan berirama dengan tangan. Adakalanya dilakukan dengan menggunakan alat yang dinamakan Tapotator, bentuknya bermacam-macam, ada yang menggunakan listrik ada pula yang tidak. Diterapkan pada kulit atau jaringan-jaringan berdaging di bawah kulit.
4.1  Tujuannya
Untuk mempengaruhi fungsi kulit, jaringan ikat dibawah kulit otot dan syaraf. Meningkatkan sirkulasi darah arteriil, seperti terlihat adanya warna merah pada kulit menandakan bahwa peredaran darah pada otot dan pertukaran zat disempurnakan. Meningkatkan penerimaan rangsangan kepekaan pada otot.
4.2   Variasi Manipulasi Pukulan
(a) dilakukan dengan menggunakan dua tangan yang membentuk seperti cawan. Jari-jari dan ibu jari tangan dilengkungkan dan permukaan tangan ditegangkan. Metoda ini diberikan untuk permukaan seluruh punggung dan pada otot dada untuk merangsang pembuluh darah perifer (perneral vessels) dan syaraf. Manipulasi ini disebutclapping,
(b) dilakukan dengan menggunakan jari-jari tangan membentuk keucut lancip. Dengan ujung-ujung jari, pukulan ini dilakukan dengan cepat pada syaraf togok, yang keluar dari saluran sumsum tulang belakang (cord) melalui di antara lubang tulang belakang (inthvertebral forament). Untuk mengimbangi tebalnya otot pungung dan urat tajuk tulang punggung (spinosus ligament), manipulasi pukulan ini dilakukan dengan kekuatan secukupnya untuk memberi pengaruh rangsangan pada syaraf pusat. Manipulasi ini disebut tapping,
(c) dengan menggunakan pukulan tepi tangan membentuk sepergenggam, manipulasi ini diberikan kepada otot dan selaput otot pantat yang tebal. Untuk pelaksanaan manipulasi ini biasa digunakanbeating.
4.3   Pengaruh fisiologis
Meningkatkan peredaran darah arteriil, terutama pada jaringan otot.Menimbulkan kontraksi ideomusculer sehingga dapat membantu kelancaran pertukaran zat dalam tubuh. Menimbulkan kontraksi pada fibril - fibril otot dan dapat mempengaruhi kelancaran peredaran darah dan cairan limfe.
4.4   Pengaruh Therapeutis
Meningkatkan kerja otot yang athropy, paralyse yang disebabkan karena tidak aktif (in aktif). Mengurangi kepekaan yang sangat tinggi terhadap rangsang.Mengurangi rasa sakit pada neuralgin.
    5. Vibration, artinya getaran atau goyangan :
·           Palmar ( dengan telapak tangan )
·           Knuckle ( dengan kepalan )
Manipulasi ini dilakukan dengan mengejangkan otot lengan bawah dan atas sampai tangan bergetar. Untuk melakukan ini dibutuhkan banyak latihan dan banyak makan tenaga. Sebagai ganti manipulasi getaran ditemukan alat yang menggunakan tenaga listrik yaitu vibrator.
5.1   Tujuan
(a) secara Langsung,
(1) meningkatkan fungsi otot,
(2) merangsang syaraf yang sangat peka terhadap rangsangan,
(3) menurunkan tonus otot,
(4) mengurangi rasa sakit pada otot sesudah bertanding atau berlomba. 
(b) secara tidak langsung,
(1) meningkatkan tekanan darah,
(2) meningkatkan vital kapasitas jantung,
(3) memperbaiki pertukaran zat dalam tubuh.
5.2   Pengaruh Fisiologis
(a) memberikan penenangan dan mengurangi sensibiliteas kulit dan jaringan supervisial (permukaan) yang menghasilkan efek  kesemutan, pemanasan dan relaksasi,
(b)apabila diberikan secara merata dan sering dengan tenaga kuat, akan menimbulkan hyperaemi lokal. Apabila diberikan pada perut dan dada akan menyebabkan reflek dalam pengempisan dan penenangan serta merangsang syaraf lokal.
5.3    Pengaruh Therapeutis
(a)  pengobatan rasa nyeri pada pembengkakan organ dalam,
(b) mempunyai pengaruh terhadap mati rasa dan kelumpuhan,
(c) menghilangkan kekakuan dan merangsang peristaltic.
    6. Shaking, artinya guncangan :
·           Pada lengan
·           Pada tungkai
Manipulasi ini terutama diberikan pada anggota badan lengan dan tungkai. Dalam pelaksanaan teknis manipulasi ini berbeda-beda menurut tempat daerah yang dimasase. Goncangan pada perut hanya merupakan getaran. Anggota badan yang digoncang harus dalam keadaan rileks supaya hasilnya bermanfaat. Tujuan memberikan manipulasi goncangan adalah: (a) untuk mengendurkan otot, (b)meningkatkan fleksibilitas jaringan-jaringan, (c)menenangkan keteganan syaraf pada daerah yang di masase.
      6.1   Pengaruh Fisiologis
Merangsang dan memberi desakan ke dalam, terutama pada organ tubuh bagian dalam, perut dan dada untuk meningkatkan vitalitas dan aktivitas organ tersebut.Membantu fungsi manipulasi pukulan, menambah tonus otot. Mengendurkan, melemaskan dan mengulur bagian yang lunak sehingga melancarkan peredaran darah dan meningkatkan kerja syaraf.
      6.2   Pengaruh Therapeutis
Membantu melonggarkan pernafasan dan pelekatan lendir, bila manipulasi ini diberikan pada daerah paru dan lambung. Digunakan sebagai metoda menanggulangi kejang otot.
B. Pelaksanan massage
1.      Hal – hal yang perlu diperhatikan :
a. Sebelum massage harus yakin bahwa pasien boleh di massage.
b. Harus diketahui kondisi bagian tubuh yang akan di massage.
c. Harus ditentukan untuk tujuan apa massage dilakukan, apakah perawatan, pemanasan atau  
    pemulihan.
d.  Pegangan atau manipulasi harus benar, dilakukan dengan teratur, berirama dan kontinu
     serta tidak sering diangkat dari permukaan tubuh pasien.
e.  Manipulasi yang sifatnya mendorong, menekan dan memeras harus menuju ke centripetal.
f.  Tekanan pijitan maupun pukulan harus dikerjakan dengan keyakinan bahwa hal tersebut tidak terlalu menyakitkan sehingga pasien seringkali mengeluh.
2.  Menyusun manipulasi massage
     Susuna manipulasi untuk pemulihan ( reconditioning ) pada tungkai bawah :
     a.  Touch dan superficial stroking untuk kontak pertama dan memberikan alat pelicin,
          secukupnya.
     b.  Effleurage secukupnya kira – kira 5 menit
`    c.  Tiga macam manipulasi compression masing-masing 2 kali.
     d.  Stroking penyelang 3 kali
     e.  Friction spiral dan circulary
     f.  Stroking penyelang 3 kali
     g.  Tapotement halus 3 macam secukupnya
     h.  Vibration dan shaking secukupnya.
     i.  Superfisial strokinb untuk menyelesaikan massage.
C. Posisi pasien
Ada 3 hal penting yang berhubungan dengan posisi pasien pada waktu di massage :
1. Letak pasien terhadap masaeur harus semudah – mudahnya.
2. Bagian badan yang di massage harus benar – benar kendur.
3. Pada waktu bekerja, massaeur haruus bebas dari rintangan serta berdiri dalam sikap yang
    memungkinkan bekerja lebih efisien sehingga tidak lekas lelah.
      Posisi pasien :
1. Berbaring terlentang
2. Berbaring telungkup
3. Berbaring miring
4. Posisi duduk.
Urutan bagian badan yang harus dimassage :
1. Bagian belakang : paha, tungkai bawah, telapak kaki, bokong, pinggang atau punggung, bahu.
2. Bagian depan : paha, tungkai bawah, telapak kaki, lengan, dada, perut dan dahi.
D. Penggunaan alat-alat massage
1. Ruangan massage, dilengkapi dengan ventilasi yang baik tapi tidak terlalu berangin.
    Dilengkapi dengan :
     a.  Bangku massage lengkap dengan kasur, bantal, guling besar dan kecil serta sprei.
     b.  Tempat ganti pakaian, tempat cuci tangan dengan sabun anti septic dan handuk.
     c.  Gunting kuku, alat P3K dan obat lain yang diperlukan.
     d.  Bahan pelicin : parafine oil, cfream massage atau bedak higienis.
2.  Perlengkapan untuk pasien.
     a.  Handuk besar untuk menutup bagian badan yang tidak di massage.
     b.  Handuk kecil untuk pembersih tubuh selesai dimassage.
3.  Tata tertib massage.
a.  Sebelum massage, sprei dilipat ke bawah kasur, pasien di tidurkan di bangku setelah lebih dulu dibersihkan dari debu dll. Massaeur mencuci tangan, dikeribgkan dan dihangatkan, kuku harus pendek dan tanpa perhiasan di tangan.
     b.  Selama massage, Bagian badan yang tidak dimassage harus ditutup dengan handuk besar
     c.  Selesai massage, Badan pasien dibersihkan dengan handuk kecil, setelah massage general
          pasien diberi waktu istirahat 10  - 15 menit.















BAB V
PENGGUNAAN MASSAGE DALAM OLAHRAGA
Urutan sederhana rencana massage dalam seminggu pada masa latihan :
1. Hari pertama : latihan indikasi massage atau auto massage diberikan pada bagian tubuh yang sangat memerlukan dan yang sangat lelah.
2. Hari ketiga : diperlukan suatu massage general.
3. Hari kelima : pengulangan massage pada segmen – segmen dan bagian yang memerlukan massage dan yang lelah.
4. Hari keenam : diberikan massage general.
Dalam satu minggu massage partial diberikan hanya dua kali, massage general  dua kali
Dalam suatu program latihan olahraga prestasi yang lengkap massage/pijat/lulut haruslah merupakan salah satu bagian yang tidak dapat dipisahkan, baik dalam masa persiapan sebelum memulai suatu aktifitas latihan biasa, sebelum pertandinganataupun bagaimana mencegah serta mengurangi kelelahansetelah mengikuti suatu program latihan yang berat. Ada kalanya massage mungkin membantu seorang atlit untuk mencapai suatu prestasi, dalam hal ini massage dapat menambah penyaluran bahan-bahan makanan ke otot-otot yang vital sehingga dapat merupakan usaha tambahan yang bermanfaat.
1.  Massage Ketika Persiapan Pertandingan (Latihan)
Pada masa latihan atau persiapan pertandingan, massage berfungsi untuk merangsang dan membantu proses pelemasan otot karena yang diperlukan merupakan stimulasi dan bukan relaksasi.
Seluruh proses tersebut seharusnya memakan waktu tidak lebih dari 1 – 1,5 menit dan proses ini seharusnya dapat membuat atlit bisa merasa lepas dan menggeleyar pada daerah yang di massage, semua gerakan-gerakan pijat-nya haruslah dilakukan secara cepat dan menyeluruh.
2.  Massage Ketika Pertandingan
Tentang peranan massage yang dilakukan ketika sedang melakukan suatu pertandingan sampai saat ini masih banyak diperdebatkan, ada yang berpendapat bahwa sebaiknya massage tidak dilakukan karena hal ini akan mempengaruhi daya kerja dan kesiapan otot serta mengurangi tingkat energi. Akan tetapi ada juga yang berpendapat bahwa massage sebaiknya dilakukan, karena ada kalanya stress dan rasa gelisah yang melanda seseorang yang akan bertanding akan dapat ditolong melalui massage yakni dengan maksud untuk menenangkan dan menimbulkan kepercayaan diri.Untuk mengambil jalan tengahnya, apabila akan dan bisa dilakukan sebaiknya gerakannya tidak dilakukan terlalu dalam dan tidak lama dengan jenis jenis pijat yang bersifat penenangan.
3.  Massage Setelah Pertandingan atau Aktifitas Berat
Peranan Massage setelah suatu aktifitas yang berat atau pertandingan sering dilupakan, padahal hal tersebut sangatlah tepat dilakukan dan akan sangat bermanfaat karena Massage akan membantu usaha untuk pemulihan dan penyegaran serta akan mengurangi kekakuan yang mungkin terjadi setelahnya.

2 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  2. Kak izin mau minta materinya yah,kkak sertakan daftar pustakanya donk šŸ˜ makasih kak

    BalasHapus